Diposkan pada Jogjakarta, Nguri-uri Budaya

Gunungan Bromo tahun Dal

[01.12.2017]

Garebeg Maulud tahun ini istimewa, karena bertepatan dengan tahun Dal. Di setiap tahun Dal yang jatuh 8 tahun sekali ini dikeluarkan Gunungan Bromo.

Gunungan Bromo bentuknya agak mirip dengan Gunungan Wadon, namun di bagian tengahnya dari bawah hingga puncak diberi lubang. Di bagian bawah lubang ini ditempatkan sebuah anglo yang berisi bara, untuk membakar segumpal kemenyan. Efek yang didapat, gunungan seolah-olah mengeluarkan asap tebal seperti gunung berapi beneran.

Lanjutkan membaca “Gunungan Bromo tahun Dal”

Diposkan pada Jogjakarta, Nguri-uri Budaya

Garebeg Syawal 1438 H

[26.06.2017]

Gunungan di foto ini adalah salah satu gunungan dalam Grebeg Syawal. Namanya Gepak. Gunungan ini berisi buah-buahan. Setelah dikeluarkan dari kraton, gunungan ini diarak menuju ke Masjid Kauman.

Pengusung gunungan (yang berbaju atasan merah jarik biru) adalah penduduk biasa, bukan abdi dalem. Biasanya digilir dari berbagai dusun di DIY. Seringnya dari Sleman atau Bantul. Untuk Grebeg Syawal tahun ini, yang mendapat giliran adalah penduduk dusun Kalipucang, Kabupaten Bantul. Ada sekitar 120 penduduk yang bertugas.

Lanjutkan membaca “Garebeg Syawal 1438 H”

Diposkan pada Dalam Negeri, Jalan-jalan, Jogjakarta

Serunya ke Museum Malam-malam

[11.12.2016]

Senang sekali tinggal di Jogja! Pokoknya love Jogja banget, deh! Apalagi di sini ada 2 komunitas asik yang nggak ada duanya: Penjelajah Langit dan Night at the Museum.

Sekilas kegiatan kami dengan Penjelajah Langit sudah pernah aku ceritain beberapa bulan yang lalu. Saat kemping di Punthuk Kendil dulu itu…

Yang sekarang, aku mau share pengalaman kami saat mengikuti Amazing Race di Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman dua minggu yang lalu, 26 Nopember 2016. Kata mas Erwin, Ketua NaTM, ini adalah museum ke-8 yang bersedia membukakan pintu di malam hari untuk Komunitas “Night at the Museum” (sekarang namanya sudah ganti menjadi Komunitas “Malamuseum”).

Lanjutkan membaca “Serunya ke Museum Malam-malam”

Diposkan pada Jalan-jalan, Jogjakarta, Sains

Melepas Tukik di Pantai Baru

[04.07.2015]

Tulisan saya ini juga dimuat di blog PSGGC Jogja di sini. Jadi jangan heran ya isinya sama persis. Hla wong yang nulis sama… 😀

°°°

Ada kegiatan tambahan bagi anak-anak PSGGC JOGJA dalam liburan kali ini. Pelepasan tukik (anak penyu) di hari Kamis, 2 Juli 2015. Acara ini diselenggarakan oleh kakak-kakak Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4) bekerja sama dengan KAGAMA Virtual. Berhubung pelepasan dilakukan pada sore hari di bulan Ramadhan, acara dilanjutkan dengan buka bersama.

Lanjutkan membaca “Melepas Tukik di Pantai Baru”
Diposkan pada Jogjakarta, Nguri-uri Budaya

Mbatik Yuuuk…

[03.07.2010]

Ketika berumur sekitar 6 tahun, Amas belajar membatik di Giriloyo, Imogiri. Yang digambarnya tentu nggak jauh-jauh dari apa yang disukainya: mobil berat. Sebenarnya, selain belajar membatik, ada misi lain dari kegiatan ini: Amas mau menyiapkan kado perpisahan untuk gurunya, Ibu Beth Cubie. Kadonya ya berupa hasil membatiknya itu.

Sayangnya dalam proses itu beberapa kali Amas ketumpahan malam panas saat nyanting. Itu yang membuat Amas nggak mau membatik lagi sampai sekarang. Saat bolak-balik ikut emaknya menyambangi pembatik dampingan di Bayat, Amas ya hanya sekedar main-main saja.

Lanjutkan membaca “Mbatik Yuuuk…”