Diposkan pada Corona

Flu, Covid-19, dan Tanggal Cantik

Apa hubungannya ketiga hal tersebut?

Ada banyak orang yang menyatakan bahwa tanggal cantik 22022022 adalah Hari Flu Nasional. 🤣🤣🤣 Ini karena ada banyaaaak sekali orang di sekitar mereka pada hari itu mengeluh flu. Kalian kena flu juga nggak?

Aku mau cerita dikit tentang covid di Jogja ya…

Aku belum dapat info tentang kasus terbaru, karena modalku cuma nggugel. Tapi untuk 2 hari yang lalu, di tanggal cantik itu, ada penambahan 2450 kasus yang tercatat. Untuk hari itu dan di Jogja doang. Ini hampir sama dengan jumlah kasus puncak di bulan Juli (pas marak-maraknya varian delta).

Bagaimana dengan fenomena sekitar?

Amas (kelas 11) mulai kemarin (23/2) sudah kembali daring lagi sekolahnya… Padahal Seninnya baru mulai luring setelah daring 2 minggu karena ada 11 siswa di sekolahnya yang positif Covid-19 saat itu.

Senin kemarin itu, saat mulai luring lagi, dari 36 siswa di kelas Amas ada 24 yang tidak masuk. Ada 3 siswa yang positif Covid-19 (termasuk Amas), dan 21 lainnya flu (yang kita nggak tau apakah beneran cuma flu atau sebenernya itu covid yang nggak/belum ketahuan).

Fenomena ini mendukung pernyataan tentang Hari Flu Nasional, bukan…. 😂

Dari pembicaraan dengan teman-teman, “flu” benar-benar meraja lela. Namun ada banyak yang tidak mengeteskan diri. Begitu tau di rumah ada yang positif, langsung isolasi, dan mengganggap serumah semuanya positif (biasanya serumah memang jadi pada kena ‘flu’). Istirahat 2 minggu tidak keluar-keluar sama sekali. Prokes terjaga. Yang penting itu kan… Ada kesadaran untuk tidak menularkan, meskipun kasusnya jadi nggak tercatat.

Yang bahaya itu kalau nggak mau menyadari kemungkinan itu. Kena flu tapi menganggap remeh, tetep keluar rumah, nggak mau periksa juga. Bagaimana kalau ternyata covid?

Jadi sebenernya kasusnya bisa jadi jauh melebihi “2450” penambahan hariannya.

Varian yang sekarang ini penularannya memang gila-gilaan. Bahkan ada pakar yang menyatakan omicron 500% lebih menular daripada pas jaman delta dulu.

Ada hal yang masih sama: sebagian orang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hanya saja yang sekarang ini pada sebagian besar orang (yang bergejala) gejalanya jauh lebih ringan dari varian sebelumnya. Cuma seperti flu batuk biasa, terutama pada mereka yang sudah dapat vaksin lengkap 1 & 2. Apalagi yang sudah di-booster.

Ringannya gejala ini di sisi lain membuat beberapa orang meremehkan. Padahal kita masih perlu menjaga diri agar tidak menularkan pada orang lain terutama pada lansia, mereka yang memiliki komorbid, apalagi yang belum mendapatkan vaksin sama sekali karena kondisi kesehatannya.

Di Jogja, di tanggal cantik itu saja ada penambahan kasus meninggal dunia 6 orang karena covid. Jauh lebih sedikit dari pas jaman delta yang bisa mencapai 50an orang sehari, tapi kan itu menunjukkan bahwa masih ada pasien yang meninggal karena covid to…

Oh ya sekedar informasi (meski nggak ada yang tanya 😂) siapa tau ada yang pingin tau gambarannya. Hari ini hari ke-14 setelah aku pertama kali bergejala, saat ini masih batuk dan badan juga masih terasa sumuk (aku kesumukan terus menerus selama 14 hari ini ~ sumuk = gerah). Tapi kondisi saat ini much much better dari sebelum-belumnya. Tanpa anosmia, indra perasa juga tidak ada gangguan. Aku sudah dapat vaksin 1 dan 2, tapi belum di-booster.

Semoga semua teman-teman beserta keluarga selalu diberi kesehatan. Untuk teman-teman yang sakit, semoga segera sembuh.

Jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan: jaga jarak, sering cuci tangan, hindari kerumunan, perhatikan durasi, keluar hanya saat perlu saja.

Stay healthy and happy!

Keep fighting!

Oh ya, di link YouTube ini dr Tirta memberikan informasi yang bagus sekali mengenai perbedaan flu dan Covid

dan juga penjelasan mengenai omicron

.

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar