[01.03.2019]
~ Ini kisah lanjutan dari pemanfaatan KAI Access yang kutulis di sini. ~
Kemarin aku berencana ke Solo. Pagi-pagi kubuka KAI Access. Yakin bakal dapat kereta. Nggak usah paling pagi deh… yang penting dapat kereta, jam berapapun itu. Kalau kayak gitu jelas pasti dapat kan… 😁
Ketik ketik ketik… Sampailah bagian pembayaran. Lho… kok E-cash-nya nggak ada?
Pilihannya cuma kayak gini:
Hanya ada LinkAja dan UnikQu. Kemana E-cash-nya? T-cash juga ilang… (Meskipun aku nggak pakai T-cash sih…)
Ini sementara atau selamanya?
Jengkel banget rasanya! Padahal aku buka E-cash kan hanya untuk keperluan ini. Hla kok tau-tau ilang. Berarti aku mesti bikin LinkAja atau UnikQu dong… Tapi bagaimana kalau mereka juga entar tau-tau ilang?
Aku cek Google. UnikQu ternyata seperti E-cash juga, tapi milik BNI. Kemudian aku lanjut ke LinkAja. Berita yang kudapat menyatakan bahwa LinkAja itu masih sangat baru, dan banyaaaaak sekali keluhan terkait ketidaksempurnaan layanannya. Jadi dalam hatiku aku memutuskan: LinkAja nggak usah dilirik. Aku buka UnikQu saja, meskipun rada repot ngisinya. Aku nggak bisa ngisi sambil bobokan di rumah, mesti ke ATM dulu. Bikin males kan?
Tapi sebelum unduh aplikasinya, aku baca-baca berita dulu. Sampailah pada berita ini:
Ternyata sejak tanggal 21 Feb 2019 Mandiri E-cash, T-cash Telkomsel, T-bank BRI, dan UnikQu BNI melebur jadi satu: LinkAja. Makanya semua ilang dari daftar fasilitas pembayaran di KAI Acces dan digantikan dengan fasilitas baru: LinkAja.
Nggak jadi ngunduh UnikQu deh… Kayaknya memang harus ngunduh LinkAja, meskipun pelayanannya belum maksimal. Semoga sambil jalan ini pelayanannya bisa diperbaiki.
Pas di PlayStore kusempat-sempatin baca review orang-orang. Hwaaaa…. ada orang yang cerita dia top up lewat transfer kena biaya transfer 6500. 😭 Gopay yang ‘cuma’ kena 1000 aja aku rasanya berat banget nunul keyboard saat transfer.
Ya sudah lah… Aku butuh banget ini. Anggap aja itu pengganti biaya parkir dan opportunity cost selama 40 menit pp kalau reservasi KA langsung di stasiunnya.
Akhirnya aku berhasil ngunduh LinkAja. Dia pun nangkring di wallpaper HP-ku.
Sekarang pengisian data dulu…
Oh ya sebelum pengisian data, muncul beberapa pesan dari LinkAja. Aku skrinsyot sebagian yang terkait migrasi ya…
.
.
.
Nah, sekarang pengisian data beneran.
Begitu buka, keluar gini.
Aku coba aplod fotoku, nggak masuk-masuk! Munyeeeeerrr terus gambarnya. Padahal sinyal di rumahku bagus banget lho… Dan selama itu munyer, kita nggak bisa ngapa-ngapain.
Kucoba selama berjam-jam, tetap aja nggak bisa-bisa. Sabar banget yah… 😂
Tapi kesabaranku ada batasnya. Akhirnya kuulang lagi dari awal, kucoba skip tidak aplod foto. Tulis nama, lanjut email, dan lanjut PIN. Horeeee bisa…
Sayangnya setelah konfirmasi PIN, muncul pesan begini…
Kucoba berulang kali, terus aja keluar pesan yang sama. Menyerah deh…. Akhirnya aku berangkat ke Solo dengan tiket biasa. Siang, nggak jadi pagi.
Tengah malam, kucoba lagi proses yang sama. Aplod foto lagi. Dan nggak bisa lagi. 😭
Lalu kucoba cara lainnya: skip foto, langsung isi data. Kalau ini memang selalu lancar. Sejak pagi kemarin juga gitu kan? Sampailah di konfirmasi PIN. Dan kununul tombol di bawahnya. Munyer lamaaaaa! Eh, tapi sekilas kulihat ada pesan masuk di notifikasi yang menyatakan bahwa pendaftaran akun berhasil. Jadi ternyata bisa masuk! Kali ini horeeeeee beneran! 💃💃💃
Terkait foto, ada sesi foto-foto tersendiri. Kita diminta untuk foto KTP langsung dan selfie langsung dengan memegang KTP itu.
.
.
Oh iya… saat aku coba transfer, ternyata gratis, nggak ada biaya tambahan. Berarti sistemnya sudah diperbaiki. Syukurlah! Membayangkan kena 6500 setiap ngisi kok rasanya berat banget ya…
Masih ada satu yang mengganjal… Saldo E-cash-ku belum secara otomatis masuk ke LinkAja. 😒
Nanti insya Allah akan aku apdet kalau itu sudah berhasil.
[HDK]
Sumber gambar teratas:
https://selular.id/2019/02/trafik-tinggi-pengguna-tcash-harus-bersabar-migrasi-ke-linkaja/
Nina's Journey 