Diposkan pada Kenangan, Resep

Sebenarnya aku cuma pengen cerita tentang…  CORNED BEEF!!! 😂

[23.08.2018]

Salah satu dosen favoritku di UGM adalah Prof. Suwardjono. Saat kuliah nggak pernah diajar sih,  karena beda jurusan.  Tapi aku pernah ambil pelatihan 8 minggu di FEB UGM belasan tahun yang lalu. Salah satu pengajarnya adalah beliau.

Beliau itu ahli bahasa.  Dosen jurusan Akuntansi yang ahli bahasa.  Kalau bicara pakai bahasa Inggris,  Indonesia,  atau Arab selalu perfect.  Nggak dicampur-campur kayak artis jaman now. Kecuali kalau mau menjelaskan arti dari suatu kata dalam bahasa Inggris.  Beliau jenis yang seperti Anggun C. Sasmi.

Beliau termasuk yang memperjuangkan agar Fakultas Ekonomi yang berisi gabungan antara jurusan Ilmu Ekonomi,  Manajemen,  dan Akuntansi namanya jangan Fakultas Ekonomi.

“Akhiran ‘cs’ dalam bahasa Inggris kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi akhiran  ‘ka’. Economics Faculty itu berarti fakultas yang mengajarkan Ilmu Ekonomika.  Manajemen dan Akuntansi itu tidak masuk dalam Ilmu Ekonomika… Jadi tidak tepat bila nama fakultasnya Fakultas Ekonomika. Kalau di luar negeri,  Manajemen dan Akuntansi masuk dalam Fakultas Bisnis, atau Business Faculty.”

Dan UGM akhirnya mengganti nama fakultasnya dari Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. (Sekarang banyak diikuti oleh universitas-universitas lain, meski sebagian besar yang mengganti tetap memakai ‘ekonomi’ bukan ‘ekonomika’-red).

“Itu perjuangan selama hampir 20 tahun! Saya sampai kaya orang gila di sini saat mempopulerkan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang benar. Untung sekarang banyak pengikut saya…” lanjutnya.

Beliau juga menjelaskan kalau akun itu berasal dari kata account.  Diskon itu berasal dari kata discount.  Karena polanya sama,  mestinya penyerapannya bukan diskon,  melainkan diskun. Akhiran ‘count’ diserap sebagai ‘kun’. Tapi kita malah dianggap aneh kalau mengucapkannya begitu.

Masih banyak lainnya yang beliau bahas.  Dan tiba-tiba beliau tanya gini:
“Di sini ada yang suka belanja makanan? Tau kornet? Tau cara pembuatannya?  Itu dalam pengolahannya melibatkan sesuatu yang berbentuk seperti jagung.  Jagung itu bahasa Inggrisnya corn.  Jadi daging hasil olahannya disebut sebagai corned. Bacanya kornd, bukan kornet. Tapi masyarakat kita lebih suka mengatakan kornet.”

“Eh,  tapi kalau yang ini jangan coba-coba dipraktekkan ya… Nanti Anda dikira orang aneh kalau berkata,  ‘Mbak,  saya mau beli kornd bif’. Nanti pelayan tokonya bingung.”

😂😂😂

*Gara-gara melihat daging sapi yang bejibun,  jadi ingat kornet dan pak Wardjono.  Hihihi…

Dan karena sudah terlanjur ngomongin kornet,  ini ada resep bikin kornet rumahan.  Boleh dicoba. Aku sendiri belum pernah nyoba sih… Jadi kalau sudah nyoba boleh lapor hasilnya di sini.  😁

RESEP MEMBUAT KORNET DAGING SAPI HOMEMADE

Bahan-bahan Kornet Daging:

• Daging sapi segar 300 gram
(pilih yang tidak banyak mengandung lemak)
• Garam 9 gram
• Gula 6 gram
• Susu full cream 4 sendok makan
• Air mendidih

Bahan Bumbu Kornet:

• Merica halus 1,5 gram
• Pala halus 1,5 gram
• Tomat segar 1 buah
• Bawang merah 3 siung

Cara Membuat Kornet Homemade:

•• Proses curing ••
Untuk membuat kornet diawali dengan proses curing atau penggaraman:
~ Daging sapi dipotong-potong ukuran kecil (daging tidak perlu dicuci).
~ Tambahkan garam dan gula pasir. Aduk hingga rata.
~ Diamkan daging selama 24 jam agar proses curing dapat berlangsung secara merata sempurna.
~ Kemudian daging yang telah di-curing tadi dicuci bersih dengan air agar nitrit yang menempel pada daging tidak banyak yang tertinggal.

[Proses curing inilah yang melahirkan nama ‘corned’ untuk olahan masakan ini. Konon di negara asalnya, garam yang sering dipakai dalam proses curing adalah garam jenis rock salt, yaitu garam yang berbentuk bongkahan-bongkahan kecil seperti jagung.  -red]

•• Cara memasak ••
~ Tambahkan merica dan pala bubuk, aduk rata.
~ Masak daging dengan menggunakan press cooker (panci presto) kurang lebih selama 30 menit hingga daging empuk dan airnya habis.
~ Seduh susu full cream menggunakan air mendidih sampai 200 ml.
~ Daging yang sudah direbus, dibuang air sisa rebusannya lalu ganti dengan susu full cream yang telah diseduh tadi.
~ Tambahkan irisan tomat dan bawang merah.
~ Masak kembali dengan menggunakan press cooker selama 30 menit.

Taraa, kornet rumahan yang enak, sehat dan higienis tanpa bahan pengawet telah jadi dan siap digunakan untuk pelengkap makan sehari-hari.

Resep dan gambar ngambil di:
http://resepasik.com/2016/04/16/resep-membuat-kornet-daging-sapi-sendiri-di-rumah/

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar