Diposkan pada Jogjakarta, Nguri-uri Budaya

Garebeg Syawal 1438 H

[26.06.2017]

Gunungan di foto ini adalah salah satu gunungan dalam Grebeg Syawal. Namanya Gepak. Gunungan ini berisi buah-buahan. Setelah dikeluarkan dari kraton, gunungan ini diarak menuju ke Masjid Kauman.

Pengusung gunungan (yang berbaju atasan merah jarik biru) adalah penduduk biasa, bukan abdi dalem. Biasanya digilir dari berbagai dusun di DIY. Seringnya dari Sleman atau Bantul. Untuk Grebeg Syawal tahun ini, yang mendapat giliran adalah penduduk dusun Kalipucang, Kabupaten Bantul. Ada sekitar 120 penduduk yang bertugas.

Penyiapan gunungan dilakukan sejak sebulan sebelumnya. Namun ritual Grebeg yang sesungguhnya dimulai 3 hari sebelum hari H, yaitu pada upacara Tumplak Wajik. Dalam acara ini wajik ukuran besar ditumplak untuk dijadikan dudukan untuk gunungan wadon. Setelah itu dimulailah kegiatan pembuatan gunungan. Jam 3 dini hari pada hari H, abdi dalem memindahkan gunungan-gunungan ini dari tempat pembuatan ke depan kraton, untuk ditempatkan di jodhang*. Ini harus selesai sebelum Subuh. Sekitar pukul 6 gunungan-gunungan yang sudah siap di atas jodhang ini mulai dihias-hias. Diberi kain dsb. Pukul 10, gunungan mulai diarak menuju tempat tujuannya masing-masing: Masjid Besar Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman. Setelah itu baru masyarakat dipersilakan untuk berebut/ngerayah.

Gunungan ini perlu dijaga, antara lain untuk mencegah pengrayahan oleh masyarakat sebelum waktunya. Pada saat pengarakan gunungan, abdi dalem bertugas mengarahkan gunungan itu menuju ke tempat tujuan.

Gunungan ini berat lho, karena jodhang-nya terbuat dari kayu jati. Jadi tidak heran bila terdengar percakapan seperti ini saat persiapan pengangkatan gunungan.

Petugas pengusung: “Wah, awrat nggih Mas…” **

Si Mas Abdi Dalem Ganteng: “Mboten sah dipikir awrat, mangke ndak keraos awrat saestu… Mikire ngaten mawon, sak rampunge niki awake dados sansoyo sehat…” ***

Muka petugas pengusung pun berubah menjadi lebih sumringah.

Keterangan:
* Kotak panjang yang dipakai untuk menaruh penganan, barang-barang pinangan, dan sebagainya, biasanya diangkat dengan dipikul oleh dua orang (KBBI: Jodang).

** Wah, berat ya Mas…

*** Jangan dipikir berat, nanti jadi terasa berat beneran. Mikirnya gini aja, setelah ini badannya jadi lebih sehat.

#GarebegSyawal
#tentang_SiBapak
#AbdiDalemPalingGanteng

Tentang upacara Grebeg yang lebih lengkap bisa dibaca di http://kratonpedia.com/article-detail/2012/2/5/237/Grebeg.dan.Gunungan.Kraton.Yogyakarta.html

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar