Diposkan pada Jalan-jalan, Luar Negeri, Malaysia ., Singapura

Another Silly Story

[03.08.2015]

Ada cerita konyol di negeri seberang sana. Dan ini sekali lagi berhubungan dengan Google Map.

Ini terjadi saat kami menyeberang dari Singapura ke Johor Bahru. Dan berhubungan dengan kejadian sebelumnya: ngantri di imigrasi di Woodland Checkpoint yang lamaaaaa banget.

Sebelumnya tentu aku sudah mengobrak-abrik seisi internet tentang pengalaman menyeberang ini, dan didapatkan data: penyeberangan bisa memakan waktu 1-2 jam termasuk ngantri di imigrasi itu. Namun sungguh tak terbayangkan sebelumnya betapa lamanya proses mengantri ini. Apalagi bertepatan dengan awal weekend, Jumat malam.

Belum pernah sebelumnya aku melihat orang mengantri sebanyak itu. Mungkin ada lebih dari sepuluh ribu orang. Dan semuanya berjalan dengan sangat cepat. Nggak ada orang yang berjalan klentrak-klentruk seperti di Jogja (maksudnya: kayak aku! 😀 ). Aaahhh… susah nggambarinnya. Tapi mereka benar-benar seperti robot. Meski demikian, tetap saja proses mengantri memakan waktu demikian lama. Dari tangga terbawah sampai lantai 3, dan kemudian turun lagi untuk menuju ke bis yang akan membawa menyeberang.

Makanya, ketika akhirnya bisa duduk di dalam bis, rasanya legaaaaa sekali. Aku menikmati banget kesempatan duduk itu, setelah penat berjam-jam mengantri tadi. Aku duduk dengan riang, meski ada satu hal yang membuatku bertanya-tanya, kapan ya aku harus bayar? Soalnya tadi saat mau bayar supirnya bilang, “later!”

Segera bis penuh penumpang, dan berjalan menuju Johor Bahru. Amas duduk di sebelahku, dekat jendela. Karena aku nggak bisa menikmati apapun, maka aku buka tabletku, liat-liat Google Map. Aku liat kami masih agak jauh dari jembatan yang menghubungkan Sin-JB.

Aku semakin nggak tenang karena nggak tau kapan harus bayar. Jadi aku colek penumpang yang berdiri di dekatku.

Dengan bahasa Inggris sak kecekele, aku menyapa, “Excuse me… When should we pay the bus ticket?”

“You go down to the driver and pay it!”

“But when i want to pay it several minutes ago, he said later.”

Bus berhenti, entah karena apa. Mungkin lampu merah. Kulihat di google map posisi kami masih di titik sebelum jembatan itu.

“You pay it now. You are silly if you think you will pay it later. It’s the time. Just go down.” Katanya jengkel.

Baru saja selesai dia bilang begitu, penumpang yang berdiri didepannya pada maju dan kulihat mereka membayar.

“What about this stuffs? Shoul I take it?” tanyaku sambil menunjuk bawaan-bawaanku. Pikirku, sayang banget kalo harus membawanya hanya untuk bayar kemudian balik lagi ke tempat itu sudah diisi orang lain.

“You have to go with all of your stuffs.” Katanya keliatan jengkel banget.

“Thanks…” jawabku, kemudian berdiri dan bersiap membayar.

Ealah… setelah liat jendela depan, baru ngeh kalo ternyata kami sudah sampai terminal bus JB Sentral. Aku kasih kode ke si Bapak dan anak-anak untuk turun.

Pantesan orang itu tadi menganggap pertanyaan-pertanyaanku begitu konyol. Tapi aku pikir, saat aku bertanya tadi kami bahkan masih belum menyeberang. Ternyata waktu menyeberang sedemikian cepat, nggak sebanding dengan waktu mengantri di imigrasi itu.

Bolehlah, sekali lagi aku menyalahkan Google Map untuk pengalaman konyolku ini… 😂

Tapi taukah kalian mengapa point-nya itu berhenti di suatu titik sebelum jembatan? Karena paket data internetnya sudah tidak berlaku lagi. Paket data hanya berlaku di Singapura. Masih mau nyalahin Google Map? 😜

# traveling_nina

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar