Diposkan pada Gifted, Resensi

Totto-chan

[06.05.2015]

Ada yang tingkahnya melebihi Amas. Jauuuuh melebihi…
Nama panggilannya Totto-chan. Dan kupikir dia juga gifted, meskipun tidak terjelaskan secara eksplisit. Rasa ingin taunya besar sekali, juga ‘petakilan’ alias nggak bisa diam, sampai-sampai dikeluarkan dari sekolah pada saat kelas 1 SD. Beruntung dia kemudian diterima di Tomoe Gakuen.

Totto-chan sendiri yang menulis buku ini, yang bercerita pengalaman-pengalamannya selama bersekolah di sana. Tentu dengan nama aslinya: Tetsuko Kuroyanagi. Hanya dua buku yang pernah ditulisnya, dan kedua-duanya menjadi best seller. Buku ‘Gadis Cilik di Jendela’ bahkan menjadi acuan resmi sekolah-sekolah di Jepang dalam mendidik murid-muridnya.

★☆★

“Putri Anda mengacaukan kelas saya. Saya terpaksa meminta Anda memindahkannya ke sekolah lain.”

Kemudian, guru itu melanjutkan, “Misalnya, dia membuka dan menutup laci mejanya ratusan kali. Saya sudah menjelaskan bahwa murid-murid tak boleh membuka dan menutup mejanya kecuali untuk mengambil atau memasukkan sesuatu. Eh, putri Anda malah jadi terus-terusan mengeluarkan atau memasukkan sesuatu~buku catatan, kotak pensil, buku pelajaran, atau apa saja yang ada di mejanya.

Misalnya, waktu pelajaran menulis abjad, putri Anda membuka meja, mengeluarkan buku catatan, laku menutup meja dengan membantingnya. Kemudian dia membuka meja lagi, memasukkan kepalanya, mengeluarkan pensil, cepat-cepat membanting tutupnya, lalu menulis ‘A’. Kalau tulisannya jelek atau salah dia akan membuka meja lagi, mengeluarkan penghapus, menutup meja, menghapus huruf itu, kemudian membuka dan menutup meja lagi untuk menyimpan penghapus-semua itu dilakukannya dengan cepat sekali.”

Mama hanya berkata begini pada Ibu Guru, “Akan kunasihati dia tentang hal itu.”

Nada suara guru itu meninggi ketika dia melanjutkan, “Saya tidak akan hilang kesabaran kalau hanya itu masalahnya. Kalau dia tidak membuat kegaduhan dengan mejanya, dia berdiri. Selama jam pelajaran.”

Jadi setelah selama satu jam membuka-tutup mejanya, Totto-chan meninggalkan tempat duduknya lalu berdiri di depan jendela, memandang ke luar. Kemudian, ketika guru itu mulai berpikir selama Totto-chan tidak membuat keributan biar saja dia berdiri di sana, gadis cilik itu tiba-tiba memanggil pemusik jalanan yang berpakaian kumuh.

“Mereka datang!” Katanya pada teman-teman sekelasnya. Anak-anak berlarian ke jendela sambil memanggil-manggil para pemusik itu.

Totto-chan pun meminta mereka memainkan lagu.

°°°

Totto-chan kemudian pindah ke Tomoe Gakuen. Sekolah ini unik sekali. Kelas-kelasnya ada di dalam gerbong kereta. Pembelajarannya juga asik, disesuaikan dengan kemampuan anak-anak. Anak-anak pun bebas bermain. Sekolah menyarankan anak-anak berangkat dengan baju jelek mereka, sehingga nggak sayang bila akan kotor atau robek.

Salah satu hal yang disukai Totto-chan di sekolah adalah mbrobos-mbrobos pagar. Dan saat Mama mendapati hal itu, Mama pun di suruhnya ikut mbrobos, agar celana dalamnya juga robek-robek! 😂😂😂

°°°

Mama tak pernah mengerti bagaimana celana dalam Totto-chan yang dihiasi renda setiap hari bisa robek di sekeliling pantat. Mama bisa mengerti bila celana dalamnya kotor dan menipis bahannya karena pemakainya sering main perosotan atau jatuh terduduk. Tapi bagaimana celana dalam Totto-chan bisa sampai robek-robek seperti rombengan?

Totto-chan memikirkan hal itu beberapa lama, kemudian berkata, “Begini, setiap kali menyusup lewat bawah pagar sambil bergerak ke depan, tanpa sengaja rok akan tersangkut kawat berduri. Waktu bergerak ke arah sebaliknya, celana dalamku yang tersangkut. Saat itu aku harus bilang, ‘bolehkah aku masuk’, dan ‘sampai jumpa’ dari satu sisi pagar ke sisi yang lain. Jadi sudah pasti celana dalam atau bajuku akan robek.”

Mama tidak sepenuhnya mengerti cerita Totto-chan, walaupun kedengarannya kejadian itu agak mengesankan.

“Asyik, ya?” tanya Mama.

“Kenapa Mama tidak mencobanya?” kata Totto-chan, heran karena pertanyaan itu. “Asyik sekali! Aku jamin celana dalam Mama pasti juga akan robek!”

★☆★

Kebayang kan bagaimana repotnya menghadapi murid seperti Totto-chan? Bahkan di Tomoe pun ada banyak hal ajaib yang dilakukannya. Tapi Kepala sekolah Tomoe Gakuen punya cara tersendiri untuk menghadapi anak-anak seperti Totto-chan, dan model-model anak lainnya.

Ada nggak ya sekolah seperti TOMOE GAKUEN di Indonesia?

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar