Diposkan pada Musik

The Nutcracker

[22.01.2015]

Selera musikku berbeda dengan kebanyakan orang: Itu, dan nyaris hanya itu… Beberapa teman bahkan menganggapku nggak nyeni, karena nggak nyambung kalau diajak ngomong musik yang lagi in di masa kini. 😀 Ah… biarlah…

Tapi aku suka sekali musik klasik!

Saat kuliah S1 dulu, aku sempat belajar musik serius secara informal. Bahkan, kalau boleh berterus terang, aku lebih serius belajar musik daripada mempelajari hal-hal yang diajarkan di bangku kuliah. Meskipun bisanya ya cuma gitu-gitu aja…

Guru musikku (tepatnya guru gitarku) adalah Andre Indrawan. Nggak usah kujelaskan di sini beliau seperti apa. Browsing aja! Maaf, kasih pe-er… 😁 Kebetulan beliau saat itu mengasuh acara favoritku di radio: Classics Touch.

Di sela-sela waktu les, atau setelahnya, kami sering diskusi masalah musik klasik. Kadang aku request lagu pada beliau. Kadang aku bertanya kisah-kisah apa yang ada di balik suatu lagu. Yang kusuka dari beliau, beliau nggak pernah menjawab asal. Kalau nggak tau nggak menjawab sekenanya, tapi berjanji akan mencarikan literaturnya, dan membahasnya minggu depannya.

Seperti saat aku bertanya tentang Nutcracker-nya Tchaikovsky. Aku sungguh penasaran dengan lagu ini. Lagunya lincah dan enak didengar. Ini lagu pengiring balet, mestinya ada cerita asik tentang Nutcracker ini.

“Waduh… saya nggak tau ceritanya seperti apa. Saya cari tau dulu ya…”

Dan minggu depannya pun beliau mendongengkan cerita tersebut. Tentang boneka pemecah kulit kacang.

Berpuluh tahun berlalu. Beberapa minggu lalu, aku baca di Bobo cerita balet Nutcracker ini. Jadi ingat pak Andre…

°°°

THE NUTCRACKER

Malam itu malam Natal. Clara dan kakaknya, Fritz, bersuka ria menari bersama hadiah-hadiah mereka di pohon Natal yang terang benderang. Mata Clara berbinar sangat riang. Ia menyayangi hadiah natal dari Tuan Drosselmeyer, seorang pembuat boneka.

Bisakah kamu menebak hadiah apa yang diterima Clara? Ya… sebuah boneka prajurit pemecah kacang. Akan tetapi, ups…! Fritz menjatuhkan boneka itu dan mematahkan kakinya. Clara sedih sekali. Saking sedihnya dia tak bisa tidur. Akhirnya dia mengendap-endap turun dari tempat tidurnya untuk mencari si Boneka Prajurit.

Tepat saat Clara akan meraih si Boneka Prajurit, jam rumah Clara berdentang 12 kali. Lalu, syuuut! Si Boneka Prajurit membesar dan hidup! Ia bergerak dan menari sendiri. Bukan itu saja, kue-kue jahe juga menjadi hidup. Dan, oh, tikus-tikus bermunculan menyerang kue-kue jahe.

Dengan gagah berani, Boneka Prajurit mengacungkan pedangnya dan membela para kue jahe. Pasukan prajurit timah muncul dan ikut bertempur. Boneka-boneka lainnya juga datang dan turut membantu para kue jahe dari serangan tikus-tikus.

Pada satu kesempatan, Raja Tikus menerjang si Boneka Prajurit. Clara tak ingin melihat boneka prajuritnya terluka lagi. Ia melempar sandal kamarnya ke arah Raja Tikus, membantu Boneka Prajurit mengalahkan Raja Tikus.

Setelah pasukan tikus mundur, Boneka Prajurit berubah menjadi seorang pangeran. Ia mengulurkan tangannya pada Clara, mengajaknya ke kerajaannya, Negeri Permen, di bawah cahaya bulan. Di Istana Negeri Permen mereka bertemu Peri Gula Plum yang menjaga Negeri Permen selama Pangeran pergi. Untuk merayakan kembalinya Pangeran dan berterima kasih atas pertolongan Clara, Negeri Permen mengadakan pesta. Semua makanan manis dari seluruh penjuru dunia datang dan menari bersama Clara dan sang Pangeran.

(Sumber: Bobo, no 39 th XLII, 1 Januari 2015)

°°°

Cerita versi lain bisa kita temukan di sini. Cerita versi ballet ini sedikit berbeda dengan versi Bobo.

Di sini dijelaskan mengapa Fritz (dalam versi ballet disebut Frederick) menjatuhkan boneka. Itu disengaja olehnya. Dia sengaja merusak boneka itu karena melihat Clara demikian terpesona dengan boneka yang bisa memecah kacang itu. Paman Drosselmeyer kemudian memperbaiki boneka itu. Dan dia menambahkan mantra magic!

Boneka Nutcracker kemudian berubah menjadi laki-laki yang tampan. Seorang pangeran! Dia mengajak Clara pergi ke dunia peri bersalju. Mereka bahkan juga jalan-jalan ke bulan dan kemudian setelah kembali ke bumi mereka menuju ke suatu kebun yang indah. Di sana Clara dikenalkan pada Peri Sugar Plum dan pasukan berkudanya. Juga tamu-tamu dari Rusia, Arab, China, dan lain-lain. Kemudian semuanya menari,  termasuk Clara.

Dance of the Sugar Fairy Plum – PI Tchaikovsky (music) – Nina Kaptsova (Ballerina)

Namun tiba-tiba tarian itu terhenti, dan Clara berada dalam pelukan ayahnya. Setelah tersadar,  Clara berlari mengelilingi ruangan mencari Sang Pangeran dan yang lain-lain, namun tidak menemukannya. Clara pun bercerita pada ayahnya apa yang terjadi sebelumnya. Apakah itu hanya mimpi?

Ketika Clara akan kembali ke tempat tidurnya,  dia melihat sekilas pandangan dari pamannya dan boneka Nutcracker.

°°°

Video ini menyajikan penampilan musik dan ballet yang lengkap. Plotnya merupakan gabungan dari dua cerita di atas.

Video ini panjang banget, sekitar 1 jam 45 menit. Sayangnya YouTube nggak mengijinkan ini diputar di sini, nggak seperti video-video lainnya. Tapi tenang saja, klik aja video di bawah, klik ‘watch on YouTube’, nanti itu akan mengantarkanmu ke YouTube untuk menonton dari sana.

[HDK]

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar