Diposkan pada Jalan-jalan, Luar Negeri, Singapura

Tersesat di Negeri Orang

[19.12.2014]

Kapiran di negeri orang? Sudah pernah aku ceritain di catatan 5 tahun yang lalu. Yang ini lebih seru lagi: tersesat di negeri orang! Sendirian lagi! Keren kaaan…..

Kejadiannya sekitar 3 bulan yang lalu. Ceritanya, aku mampir bentar di negeri tetangga berlambang singa. Jeda 2 flight yang lebih dr 20 jam mengharuskanku untuk melangkahkan kaki keluar dari Changi.

Setelah main bentar di rumah teman, aku menuju ke penginapan di daerah Lavender. Naik bus, kemudian dilanjut MRT. Rasanya bekalku sudah komplit: peta jaringan MRT dan peta daerah sekitar situ. Jelas banget petanya, sampai aku bisa membayangkan harus jalan kemana saja setelah turun dari MRT.

Tapi ternyata kenyataannya tidak semudah dalam bayangan. Keluar dari stasiun MRT, agak keder juga. Harus jalan kemana nih? Kok rasanya arah datangnya MRT kebalikan dari bayanganku. Kulihat lagi peta. Kalau boleh nyombong, aku adalah pembaca peta yang baik. Betul, rasanya memang kebalikannya.

Sayang nggak bawa kompas untuk memastikannya. Kompas digital yang aku punya jarumnya nggak mau gerak. Aku nggak tau bagaimana meng-kalibrasi kompasnya.

Jadi aku putuskan untuk mengikuti peta saja. (Petanya peta mati. Ingat, saat itu tahun 2014, bulan September. Google Map belum secanggih sekarang dimana ada mbak-mbak yang bisa memberitahu dimana kita berada dan mengarahkan kita sampai tujuan. Hmmm… atau aku yang saat itu masih kudet? 😜 -red, 2019). Cara paling gampang, keluar MRT, belok kanan, ketemu perempatan belok kiri nyebrang, jalan kecil kedua di kiri jalan sudah sampai King George’s avenue, tempatku akan menginap.

Tapi, perempatan kok jauh bener ya? (Aku menengok ke arah kanan. Posisiku saat itu di depan stasiun, membelakangi bangunan stasiun). Kelihatannya di peta cuma dekat. Jadi setelah sampai perempatan, aku balik kanan, menuju ke perempatan yang berlawanan. Perempatan yang ini lebih dekat jaraknya dari stasiun MRT tadi. Kemudian aku nyebrang. Setelah sampai sebrang aku ragu-ragu, karena jalan ini tidak sesuai seperti yang di peta. Jadi nyebrang lagi deh…

Acara jalan-jalan kesana kemari dan sebrang menyeberang ini cukup memakan waktu lama dan juga tenaga. Keringatku bercucuran. Badan rasanya lengket sekali.

Aku kembali ke stasiun MRT darimana aku datang tadi. Ngeliat outlet Wendy’s, kok perutku keroncongan ya? Mampir deh ke sana… Harapannya, sekeluar dari sana otakku menjadi lebih jernih.

Saat asik menikmati hidangan, tiba-tiba muncul feeling kuat yang hanya nongol dalam keadaan terdesak. “Mungkinkah… mungkinkah tempat aku njedul tadi sebenarnya sudah di seberang gambar stasiun di map?” Begitu kuatnya feeling itu sampai aku nyaris tersedak, dan nggak bisa nerusin makanku lagi. Jadi aku minta makananku dibungkus saja.

Aku keluar dari bangunan itu, belok kiri, kemudian di ujung bangunan belok kiri lagi. Ada jalan kecil di situ. Kususuri sampai ketemu perempatan. Yes, Jellicoe road!!! Aku tinggal jalan lurus sampai ketemu King George’s ave, sampailah aku di penginapan tercinta. The nightmare was over.

Bagaimana aku sampai bisa tersesat? Salahkan saja mbah Gugel! Dia buat peta yang salah. Di peta, stasiun MRT terletak di seberang Wendy’s. Mestinya di gedung dimana Wendy’s berada. Sayang di peta yang aku pegang saat itu tidak ada tulisan Wendy’s-nya.

Jadi, apa yang bisa kusombongkan dari tulisan ini? *Dasar sombong!!!*

Yup… Aku adalah pembaca peta yang baik. 😀

Tambahan 20.01.2019

Peta dari Google Map

Ini penampakan peta dari Google Map (diunduh di tahun 2019!). Terlihat kan kalau Stasiun MRT terletak di seberang V Hotel Lavender. Makanya aku mengira aku turun di ikon berwarna biru itu. Jadi kukira, untuk ke V Hotel Lavender mesti menyeberang dulu. Sesampai di seberang aku cari-cari bangunan dan nama jalan yang mesti aku lalui nggak nemu-nemu. 😂 Siapa yang mengira bahwa aku njedul-nya ternyata already di V Hotel Lavender itu sendiri. Mestinya tinggal jalan ngikutin garis biru muda itu untuk sampai di penginapan.

Peta Stasiun MRT Lavender

Dari informasi teman, ternyata stasiunnya luas sekali. Jadi kita memang bisa njedul di ikon stasiun seperti yang tertera di Google Map (Exit A), bisa juga di seberangnya: V Hotel Lavender (Exit B). Stasiun itu membawa kita menyeberang jalan di bawah tanahnya.

Untuk jelasnya, kita mesti mencari informasi peta stasiun juga (ada di setiap stasiun, atau bisa juga cari di internet). Dari situ akan terlihat beberapa pintu keluar, dan kita bisa memutuskan mau keluar melalui pintu yang mana.

Lesson learned:
Selain berbekal peta kota dan peta jaringan MRT, kita perlu juga berbekal peta stasiun MRT. Jangan lupa selalu bawa kompas, atau bisa juga pakai kompas di HP asal kita sudah pastikan itu bisa berfungsi dengan baik.

Peta Jaringan MRT/LRT Singapura

Peta jaringan MRT/LRT bisa berubah, tergantung ada tidaknya penambahan jalur/stasiun. Untuk apdetnya, bisa unduh di sini.

Sementara untuk mendapatkan peta stasiun MRT Singapura, bisa klik di sini.

Penampakan setelah kita klik link tersebut.

Setelah masuk ke situsnya, pilih saja stasiun mana yang ingin dicari (pada “Select Station“). Penempatannya berdasarkan urutan abjad, makanya yang muncul pertama stasiun Admiralty.

Infonya komplit banget yah, sampai ada daftar warung makan di sekitar situ segala (“Shop and Dine”). Kalau mau lihat peta stasiunnya, klik saja “Map“-nya. Kalau mau lihat dimana saja pintu keluarnya, klik “Exits“.

#traveling_nina

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar