[03.07.2010]
Ketika berumur sekitar 6 tahun, Amas belajar membatik di Giriloyo, Imogiri. Yang digambarnya tentu nggak jauh-jauh dari apa yang disukainya: mobil berat. Sebenarnya, selain belajar membatik, ada misi lain dari kegiatan ini: Amas mau menyiapkan kado perpisahan untuk gurunya, Ibu Beth Cubie. Kadonya ya berupa hasil membatiknya itu.
Sayangnya dalam proses itu beberapa kali Amas ketumpahan malam panas saat nyanting. Itu yang membuat Amas nggak mau membatik lagi sampai sekarang. Saat bolak-balik ikut emaknya menyambangi pembatik dampingan di Bayat, Amas ya hanya sekedar main-main saja.
Kembali ke momen ini…
Meskipun kepanasan karena ketumpahan malam, semua proses tetap dilaluinya. Dari membuat pola, mewarna, sampai ngelorod. Tentu yang mewarna dan ngelorod pembatik aslinya. Amas hanya memperhatikan.
Di sini, Amas mau cerita bagaimana proses membatik secara berurutan melalui foto-fotonya.
Step 1. Penggambaran pola
Langkah pertama adalah menggambar pola di atas kain yang mau dibatik. Siapkan pensil dan penghapus…
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551654086315-443378696.jpg?w=840)
.
Step 2. Penyantingan
Menyanting adalah meletakkan lapisan lilin pada pola yang sudah dibuat. Tujuannya agar pada saat pewarnaan pola tidak terkena warna.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551654414225-180238350.jpg?w=840)
.
Step 3. Perendaman (dalam air biasa)
Setelah cantingannya jadi, kain direndam dulu dalam air biasa agar dalam pewarnaannya nanti bisa rata.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551654714929392377247.jpg?w=840)
.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551654859859-2142617621.jpg?w=840)
.
Step 4. Perendaman (dalam cairan naptol)
Sebelum diberi warna, kain perlu direndam dulu dalam cairan naptol agar warna bisa menempel dengan sempurna.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551657124051248347281.jpg?w=840)
.
Step 5. Pewarnaan
Setelah direndam dalam cairan naptol, kain direndam dalam ember lain yang berisi garam warna. Disinilah terjadi proses pewarnaannya. Sebenarnya ada 2 pilihan dalam pewarnaan: alami atau sintetis. Tapi karena ini cuma belajar, maka pewarnaannya pakai yang sintetis saja biar lebih murah.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551657328807410930339.jpg?w=840)
.
Step 6. Pembilasan pertama
Setelah diberi warna, sebelum lanjut ke proses selanjutnya, kain perlu dibilas dulu. Pembilasan akan dilakukan 2 kali. Ini yang pertama. Yang kedua nanti setelah kain melalui proses berikut…
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551657687069-81801532.jpg?w=840)
.
Step 7. Pemasakan
Kain perlu dimasak untuk menghilangkan lapisan lilin yang berwarna coklat muda tadi. Dalam bahasa lokal, proses ini dikenal sebagai ‘nglorod‘.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_15516576909751582245500.jpg?w=840)
.
Step 8. Pembilasan kedua
Setelah lapisan lilin hilang, kain perlu dibilas lagi biar bersih.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_1551657694741-1414398581.jpg?w=840)
.
Step 9. Penjemuran
Langkah yang terakhir adalah menjemur.
![](https://ninasjourney.travel.blog/wp-content/uploads/2019/03/fb_img_15516576984931824238223.jpg?w=840)
.
Yang Amas ceritakan ini proses membatik secara sederhananya. Kalau mau tau proses yang sesungguhnya dilalui para pembatik bisa lihat di postingannya Putri Kawung (pembatik dampingan kami) di sini.