Diposkan pada Jogjakarta, Nguri-uri Budaya

Mbatik Yuuuk…

[03.07.2010]

Ketika berumur sekitar 6 tahun, Amas belajar membatik di Giriloyo, Imogiri. Yang digambarnya tentu nggak jauh-jauh dari apa yang disukainya: mobil berat. Sebenarnya, selain belajar membatik, ada misi lain dari kegiatan ini: Amas mau menyiapkan kado perpisahan untuk gurunya, Ibu Beth Cubie. Kadonya ya berupa hasil membatiknya itu.

Sayangnya dalam proses itu beberapa kali Amas ketumpahan malam panas saat nyanting. Itu yang membuat Amas nggak mau membatik lagi sampai sekarang. Saat bolak-balik ikut emaknya menyambangi pembatik dampingan di Bayat, Amas ya hanya sekedar main-main saja.

Kembali ke momen ini…

Meskipun kepanasan karena ketumpahan malam, semua proses tetap dilaluinya. Dari membuat pola, mewarna, sampai ngelorod. Tentu yang mewarna dan ngelorod pembatik aslinya. Amas hanya memperhatikan.

Di sini, Amas mau cerita bagaimana proses membatik secara berurutan melalui foto-fotonya.

Step 1. Penggambaran pola

Langkah pertama adalah menggambar pola di atas kain yang mau dibatik. Siapkan pensil dan penghapus…

Aku gambar dulu ya polanya… Aku bikin dua.

.

Step 2. Penyantingan

Menyanting adalah meletakkan lapisan lilin pada pola yang sudah dibuat. Tujuannya agar pada saat pewarnaan pola tidak terkena warna.

Hati-hati ya, agar tidak terkena lilin panas…

.

Step 3. Perendaman (dalam air biasa)

Setelah cantingannya jadi, kain direndam dulu dalam air biasa agar dalam pewarnaannya nanti bisa rata.

Direndam dulu dalam air biasa.

.

Lihat, itu salah satu saputanganku!

.

Step 4. Perendaman (dalam cairan naptol)

Sebelum diberi warna, kain perlu direndam dulu dalam cairan naptol agar warna bisa menempel dengan sempurna.

Kainnya dicelup-celupin dalam cairan naptol.

.

Step 5. Pewarnaan

Setelah direndam dalam cairan naptol, kain direndam dalam ember lain yang berisi garam warna. Disinilah terjadi proses pewarnaannya. Sebenarnya ada 2 pilihan dalam pewarnaan: alami atau sintetis. Tapi karena ini cuma belajar, maka pewarnaannya pakai yang sintetis saja biar lebih murah.

Direndam dalam garam warna dulu ya…

.

Step 6. Pembilasan pertama

Setelah diberi warna, sebelum lanjut ke proses selanjutnya, kain perlu dibilas dulu. Pembilasan akan dilakukan 2 kali. Ini yang pertama. Yang kedua nanti setelah kain melalui proses berikut…

Lihat, warnanya sekarang biru! Goresan yang kubuat tadi berwarna coklat muda.

.

Step 7. Pemasakan

Kain perlu dimasak untuk menghilangkan lapisan lilin yang berwarna coklat muda tadi. Dalam bahasa lokal, proses ini dikenal sebagai ‘nglorod‘.

Dimasak dulu…

.

Step 8. Pembilasan kedua

Setelah lapisan lilin hilang, kain perlu dibilas lagi biar bersih.

Dibilas lagi!

.

Step 9. Penjemuran

Langkah yang terakhir adalah menjemur.

Lihat, punyaku yang paling kiri!

.

Yang Amas ceritakan ini proses membatik secara sederhananya. Kalau mau tau proses yang sesungguhnya dilalui para pembatik bisa lihat di postingannya Putri Kawung (pembatik dampingan kami) di sini.

Penulis:

Seorang perempuan yang sangat biasa-biasa saja yang suka menulis, kalau lagi pengen.

Tinggalkan komentar